Hargatiket cable car Genting Highlands 2019. Cara ke Chin Swee Temple Genting Highlands. Blog traveling Kuala Lumpur 2019. Blog backpacker Kuala Lumpur 2019. di kuil sekali sama theme parknya terakhir. trus saat kita berhenti di kuil dan mau ke theme parknya itu naik di tempat pemberhentian yg sama sama sebelumnya ya? kira2 untuk di theme 12Aktiviti Dan Tempat Menarik Di Genting Highlands: Taman Tema, Premium Outlets, & Aktiviti Yang Best‼️ 1. Pergi Membeli-Belah di Genting Highlands Udaranyapun begitu sejuk menyegarkan meski lebih sering hujan. Kali kedua ke kuil ini, saya baru tau kalau nama Chin Swee Temple ini diambil dari nama seorang pendeta bernama Chin Swee. Pendiri Genting Highland, Tan Sri Dato Lim Goh Tong, merupakan pemuja Pendeta Chin Swee. Setelah kawasan Genting Highland selesai dibangun, ia kemudian KAPARTOWN, Klang - Tempah dengan Jaminan Harga Terbaik! 1 gambar di Booking.com. Unduhfoto Kuil Chin Swee Dataran Tinggi Genting ini sekarang. Dan cari lebih banyak gambar stok bebas royalti yang menampilkan Kuil - Tempat Ibadah foto yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock. contoh soal cerita limit fungsi trigonometri dalam kehidupan sehari hari. Tak ada perubahan ketika pertama kali saya backpacker ke Kuala Lumpur dan mengunjungi Genting Highland Kuala Lumpur. Hanya saja kalau dulunya kami seperti tersesat berada di kawasan Resorts World Genting RWG. Sekarang, tidak perlu takut tersesat, sebab ditemani oleh Irene dan Jay dari RWG. Mereka berdua yang memandu kami berkeliling sekitar Chin Swee Caves Temple Highland Genting. Perlu diketahui kalau saat ini theme park indoor dalam kawasan Genting sudah tidak beroperasi. Kondisinya sedang direnovasi hingga tahun 2018 diprediksikan baru selesai. Sebab, akan dibangun Twentieth Century Fox Malaysia yang merupakan kawasan theme park indoor dan outdoor lebih besar lagi. Luasnya kawasan Genting ini membuat kita harus naik turun tangga eskalator di tiap sudut. Beruntung, informasi arah jalan lumayan jelas sehingga apabila tersesat masih dapat mencari petunjuk arah dengan mudah. Lalu, apa yang menarik dari Chin Swee Caves Temple ini? Sekilas Tentang Chin Swee Caves Temple Genting Chin Swee Temple Genting Malaysia, berada di ketinggian 4600 di atas permukaan laut dan memiliki pemandangan yang begitu indah. Saat pertama kali berkunjung ke Chin Swee Temple ini saya langsung jatuh hati dengan suasana ketinggian yang sejuk. Apabila langkah kaki masih kuat, cobalah untuk naik ke atas Pagoda 9 lantai. Dari atas puncak ketinggian pagoda, kita dapat melihat pemandangan 360 derajad dari segala penjuru Genting Highland. Kuil bagi umat Taoisme ini dulunya merupakan plot area berbatuan dan hutan. Berada dalam Grup Genting, Chin Swee Caves Temple ini dibuka pada tahun 1994 setelah dua puluh tahun sebelumnya mengalami pembangunan secara berkala. Sekarang, walau Chin Swee Caves Temple mengalami modernisasi kita tetap dapat menikmati pemandangan indah di puncak ketinggian. Chin Swee Caves Temple lokasinya strategis dan mudah diakses baik oleh Awana SkyWay atau melalui jalan darat. Lantas kenapa saya merekomendasi kalian saat ke Genting perlu ke tempat ini? Tentu saya punya beberapa alasan yang akan membuat kalian akan menyukai tempat ini. 1 Melakukan Perjalanan Dari Neraka ke Surga di Alam Baka Bagian yang menarik perhatian yaitu apabila kalian keluar dari Awana Skyway, maka akan melewati lorong jalan yang di sampingnya terdapat patung-patung bercerita tentang perjalanan dari neraka ke surga di alam baka. Di tiap lorong hingga ke atas, bercerita sebagai lapisan neraka yang pada akhirnya kita akan diadili sesuai dengan perbuatan kita semasa hidup. Makin tinggi kita naik ke atas, maka makin menyeramkan hukuman di alam baka. Ternyata saat kita menelusuri jalur “Journey to Enlightment” ini membawa satu perasaan intropeksi diri terhadap perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan semasa hidup. Berharap pada saat hari penghakiman kita tidak mengalami siksaan negara di alam baka. Betul bukan? 2 Mengunjungi Kuil Saat kemarin tiba di Chin Swee Temple, saya sengaja berpisah dari rombongan untuk pergi ke kuil yang terdapat di bawah bangunan Chin Swee Temple. Kuil terletak di level 7 dan saya ditemani oleh Jay. Barangkali bagi wisatawan luar, belum begitu yang tahu letak kuil dan kita bisa memanjatkan doa lewat dupa dan kim chua, uang kertas. Dulu waktu saya datang pertama kali ke Genting boleh menemukan letak kuil ini tidak disengaja juga. Berbeda dengan kuil/kelenteng di Indonesia yang kita bisa membayar sukarela, di Chin Swee Temple ini sudah mematok harga 10 RM untuk membayar dupa dan kim chua. Kuil memang tidak terlalu penuh oleh pengunjung. Saya memilih diam sejenak memandang tiap detail ornament sekaligus arsitektur di dalam kuil. Paduan warna merah, kuning dan emas memang mendominasi pada sebuah kuil umat Taoism. Luas kuil ini memang tidak megah, hanya terdapat beberapa patung dewa berpostur besar. Selain itu, terdapat pantangan bagi perempuan yang sedang “kotor” dilarang untuk masuk ke dalam kuil. 3 Menikmati Semilir Angin Sejuk Masih dalam kawasan kuil, kita juga dapat menikmati semilir angin menyentuh lembut ke kulit. Udara dari atas ketinggian ini sangat cocok bagi kita yang membutuhkan pergantian udara dari rongga paru-paru. Sangat cocok bagi kalian yang ingin melakukan meditasi atau pemulihan jiwa. Kita pun dapat berjalan ke samping melihat kumpulan kura-kura yang memang dipelihara sedari dulu. 4 Berburu Foto Instagramable Kegiatan lain yang dapat kita lakukan saat di Chin Swee Temple adalah mencari spot foto yang instagramable. Chin Swee Temple ini seperti hamparan lapangan luas, namun kalau kalian jeli maka dapat menemukan spot foto yang instagramable. Terdapat patung Buddha dan Kuan-Yin berukuran besar berdiri dibelakang sekitar Chin Swee Caves Temple. Kalian dapat menemukan spot foto terbaik yang sayang apabila dilewatkan begitu saja. 5 Naik Gondola Awana Skyway Ada sensasi tersendiri sewaktu naik gondola dari Awana Skyway Genting. Berada di lantai paling atas SkyAvenue Mall, kita dapat membeli tiket gondola menuju Chin Swee Temple. Harga tiket sekali menyebrang yakni RM8, naik RM2 dari tahun 2013 saat saya datang. Sedangkan kalau kalian ingin merasakan sensasi lebih menantang dapat mencoba gondola berlantai kaca bening. Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih menantang tersebut, kita harus mengeluarkan kocek sebesar RM50. Sensasi menggelitik selama naik gondola dengan kecepatan 6 m/detik dari SkyAvenue Station melewati Awana SkyWay menuju Chin Swee Temple adalah pengalaman mendebarkan menyeberang batas jurang sejauh km. Apalagi kalau menumpang cable car glass floor. Kaki dan dengkul serasa lemas seketika. Pemandangan yang bisa dilihat sepanjang penyeberangan adalah kumpulan hutan lindung di sekitar Resorts World Genting. Saran saya sewaktu naik gondola Awana SkyWay adalah mengatur nafas agar tidak cepat panik apabila gondola sedikit berguncang karena kencangnya angin. Awana SkyWay ini akan terus beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7 pagi hingga tengah malam. 6 Chin Swee Caves Temple Vegetarian Restaurant Berjalan kaki di pintu masuk atau tempat shuttle bus gratis yang datang tiap satu jam untuk mengantar kita dari Genting Highland hingga ke Chin Swee Caves Temple. Shuttle bus ini alternative transportasi bagi kalian yang memiliki phobia ketinggian naik gondola. Maka untuk menghemat budget RM8 hingga RM40 bisa mencoba naik bus gratis yang akan mengantarkan kita persis di depan pintu utama bangunan. Berada di lantai dasar, maka bagi kalian yang ingin mengisi perut setelah lelah berjalan kaki dapat singgah sejenak di rumah makan vegetarian yang menghidangkan beragam menu makanan. 7 Bersantai di Starbucks Kalian sbux lovers? Rasanya jangan melewatkan untuk mampir sejenak merenggangkan kaki sehabis berkeliling di kawasan Chin Swee Caves Temple dengan minum kopi atau cokelat hangat di Starbucks. Outlet ini akan memanjakan kalian serta melepas dahaga. Baca juga Malaysia Trip Resort World Genting, Chin Swee Temple Chin Swee Temple dibangun oleh Tan Sri Dato Lim Goh Tong, pendiri Genting Highland, dibangun untuk menghormati para leluhur yang berasal dari Fujian, Tiongkok. Kuil Chin Swee Caves ini memang sederhana namun menawarkan pemandangan menakjubkan bagi pengunjung yang ingin menikmati ketenangan. Kabut tipis sering kali datang menyapa seolah menampakkan dirinya bahwa kita sedang berada di ketinggian. Sesekali hujan sering kali turun pada tempat ini, namun tak berlangsung lama. Apabila kalian umat Tridarma, saya sarankan dapat bersembahyang di dalam kuil kemudian menikmati panorama dari atas kuil merasakan semilir angin. Selesai dari Chin Swee Caves Temple kalian dapat kembali berkeliling kawasan Genting sekitarnya. Tunggu tulisan saya selanjutnya ya! Selamat berkelana menikmati udara sejuk selama di Genting! Deddy Huang and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog Sekitar tahun 2016 saya pernah naik kereta gantung Genting Highlands di Malaysia. Rutenya bolak-balik antara stasiun Genting dan Resorts World Genting. Tidak ada stasiun pemberhentian ataupun transit di tengah jalurnya. Nah kemarin saya kembali ke Malaysia dan ingin mengajak istri untuk mencoba kereta gantung ini. Ketika membaca informasi terbarunya, saya melihat ada stasiun Chin Swee Temple di jalur kereta gantungnya. Padahal ketika saya ingat-ingat, kereta gantung yang saya naiki dulu gak berhenti di manapun. Akhirnya saya baru sadar kalau sekarang kereta gantung di Genting ini sudah diganti dengan yang baru, namanya Awana Skyway. Jalur kereta gantung terbaru ini transit di Chin Swee Station. Di stasiun tersebut ternyata ada sebuah kuil bersejarah yang bernama Chin Swee Caves Temple. Karena penasaran, saya dan istri pun memutuskan untuk mampir ke kuil ini. Jaraknya hanya sekitar 5 menit dari Awana Station jika kita menggunakan kereta gantung Skyway-nya. Cara Menuju Chin Swee Caves Temple Pagoda Chin Swee Temple dilihat dari kereta gantung Lokasi Chin Swee Temple berada di antara Awana Station dan Resorts World Genting. Terdapat dua cara untuk menuju kuil ini. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan mobil. Cara ini mungkin lebih cocok untuk para wisatawan lokal. Untuk wisatawan mancanegara seperti kami, rasanya lebih cocok menggunakan cara yang kedua. yaitu menggunakan kereta gantung Awana Skyway. Kita bisa menuju ke sini dari arah Awana Station ataupun dari SkyAvenue Station yang ada di Resorts World Genting. Kami sendiri waktu itu berangkat dari Kuala Lumpur menggunakan bis. Sesampainya di Awana Station, kami langsung membeli tiket dan naik kereta gantung Skyway-nya. Setelah 5 menit perjalanan yang cukup menanjak, kami akhirnya sampai di Chin Swee Station. Setelah sampai kami langsung turun dan menuju ke kuilnya. Ternyata lokasi kuilnya ada jauh di bawah stasiun ini. Untungnya ada banyak eskalator yang 'mengantar' kita menuju ke kuilnya. Gak kebayang deh kalau gak ada eskalator, bisa copot lutut kita. Berapa harga tiket masuk Chin Swee Caves Temple ini? Gratis! Ya kita tidak dipungut biaya sepeser pun untuk mengunjungi kuil ini, baik menggunakan mobil ataupun kereta gantung. Buat yang menggunakan kereta gantung, jangan sampai tiketnya hilang ya, soalnya bakal dipakai lagi buat naik kereta gantung ke stasiun selanjutnya. Arah pulang dari kuil menuju stasiun juga masih menggunakan eskalator yang sama. Di perjalanan pulang ini saya semakin bersyukur ada eskalator di sini. Kalau gak ada, bisa makin copot sekaki-kaki kayanya kalau nanjak setinggi itu. Sampai di stasiun kami harus scan lagi tiketnya untuk masuk ke kereta gantung. Karena kami membeli tiket kereta gantung jenis lantai kaca Glass Floor Gondola, kami sempat khawatir tidak akan kebagian gondola kosong alias harus berbagai gondola dengan penumpang lain. Untungnya, gondola kaca yang datang ternyata masih kosong dan kami bisa menaikinya hanya berdua lagi. O iya kalau mau tahu gimana serunya naik kereta gantung yang lantainya terbuat dari kaca ini, silakan baca artikel pengalaman kami naik gondola kaca di Genting Highlands yaa. Ada Apa Saja Di Chin Swee Caves Temple? Melihat dari luasnya yang tidak terlalu besar, awalnya saya mengira jika di Chin Swee Caves Temple ini hanya terdapat kuil saja. Dugaan saya itu ternyata salah, karena banyak hal menarik yang bisa kita temukan di kuil ini. Apa sajakah itu? • Chin Swee Temple Sesuai namanya, ini adalah area utama dari kuil ini. Di sini terdapat area peribadatan dan juga patung Chin Swee atau Qingshui. Konon, Chin Swee merupakan seorang biksu yang punya banyak keistimewaan yang mengagumkan, seperti bisa memanggil hujan dan mengusir roh jahat. • Pagoda Temple Ini adalah bangunan yang sangat ikonik di area Chin Swee Caves Temple ini. Pagoda ini memiliki 9 lantai dan dihiasi dengan banyak figurin Buddha. Dulu pagoda ini memiliki sekitar 10 ribu "blessing lamps", namun sekarang jumlahnya sudah jauh berkurang. • Buddha Temple Kuil Buddha Patung Buddha Selanjutnya di sini juga ada kuil peribadatan dengan patung Buddha di dalamnya. Lokasinya ini sangat mudah ditemui karena berada di dekat area terbuka. Tidak jauh dari kuil ini, kita juga bisa melihat patung raksasa dari Buddha dan Dewi Kuan Yin. • Patung Tan Sri Lim Goh Tong Masih di area yang sama, kita juga bisa melihat patung dari Tan Sri Lim Goh Tong. Beliau merupakan pendiri dari Chin Swee Caves Temple ini. Konon, beliau menyumbangkan jutaan ringgit untuk membangun kawasan kuil ini. Chin Swee Caves Temple sendiri mulai dibuat tahun 1975 dan baru selesai tahun 1994. Proses pembuatan yang sangat lama ini disebabkan karena area pembangunan yang tidak bisa dijangkau oleh alat modern sehingga pembangunannya kebanyakan menggunakan metode tradisional. • Patung 8 Dewa Tidak jauh dari situ, kita juga bisa menemukan kumpulan patung yang berjumlah 8 buah. Konon patung-patung ini menggambarkan 8 dewa yang mewakili simbol kehidupan manusia dalam mitologi Cina, yaitu anak muda, orang tua, kemiskinan, kekayaan, rakyat jelata, ningrat, pria, dan wanita. • Ten Chambers of Hell Dalam perjalanan menuju Chin Swee Temple, kita akan disuguhi dengan ornamen yang disebut Ten Chambers of Hell. Area ini menggambarkan 10 jenis neraka yang akan dimasuki oleh manusia yang memiliki aneka macam dosa. Saya jadi ingat buku siksa neraka yang dulu dibeli waktu masih SD, abis baca itu jadi langsung rajin sholat. • Stall Makanan Lapar? Tenang saja, di sini terdapat area stall makanan yang bisa kita beli. Lokasinya berada di bawah pagoda. Mayoritas makanan di sini berjenis chinese food. Yang menarik, di sini juga ternyata ada cofee shop favorit istri saya yaitu Starbucks. Nah itu dia perjalanan singkat kami ke Chin Swee Caves Temple. Kuil ini sangat kami rekomendasikan untuk dikunjungi jika kita sedang menaiki kereta gantung Awana Skyway. Selain gratis, kita juga bisa dapat pengetahuan sekaligus spot foto yang menarik di sini. Sebenarnya masih banyak area lainnya yang mungkin tidak sempat kami kunjungi di sini karena keterbatasan waktu. Selepas Chin Swee Caves Temple, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Resorts World Genting. Buat yang mau tau ada apa aja di sana, silakan baca cerita kami jalan-jalan di Resorts World Genting yaa. Di perbukitan Genting, suka-suka kuil nan besar yang janjang nan habis-habisan berdiri kokoh di kemiringin perbukitan di tengah hutan rimba. Lokasi kuil ini berada diantara stasiun utama kereta gantung dengan Rigai sendiri. Terbit kereta gantung nan luncur dengan kecepatan menengah, di bawah, kelihatan sebuah kuil yang besar yang atapnya bercat merah. Nama kuilnya adalah Chin Swee Temple. Saya melihat pagoda melihat pagoda yang tinggi di ini mewujudkan ingatan saya berleleran pada serial cina jaman baheula, Siluman Dumung Putih. Saya bertanya-cak bertanya apakah ada Pay Su Chen di sana, hahaha *ditoyooor. Yunior kemudian saya ingat sekiranya Pay Su Chen ditawan di Para-para Petir di Danau Sihu… p *ngga jelas banget ya saya, hahaha. Kuil Chin Swee Temple ini merupakan pelecok suatu daftar palagan nan kepingin saya kunjungi di Malaysia. Karena selain memang menjadi tempat tamasya yang naik daun, lokasinya juga satu provinsi dengan Ampai, hanya cedera pemberhentian tetapi. Jadi cak acap banget jikalau ngga mampir di sini. Lebih-lebih kita ngga teradat transportasi pelengkap lagi karena tiketnya sama dengan karcis ke Puncak Rigai. Pasca- kami turun berpangkal Puncak Genting, kami cak jongkok di halte pemberhentian Chin Swee Temple. Perhentian kereta sampir ini adalah jalan suatu-satunya bagi peziarah nan naik Gondola berpangkal atau ke Langsing. Dari sana kita musti bepergian pun, jebluk ke Cun Swee temple yang agak gelap cukup jauh di dasar sana. Untungnya untuk runtuh ke kuil tersebut tersuguh eskalator. Jadi ngga capek lah. Takdirnya saya ngga salah hitung, jumlah eskalatornya cak semau 10 atau 11 tingkat. Pengunjung kuil ini patut gegap-gempita, tapi sepertinya rata-rata mereka datang langsung ke sini dengan bas siaran atau bus wisata. Karena sewaktu runtuh di halte alias stasiun kereta gantung, haltenya sepi. Begitu juga di eskalator, hanya berlawan sejumlah orang yang panjat dan turun dengan eskalator. Sementara di jerambah kuil banyak bus pelancongan yang parkir. Area penting kuil ini konkret teras luas dengan lantai keramik warna merah ataupun orange wreda. Berusul teras ini kita dapat memandang kewedanan seputar nan indah, perbukitan nan ijo royo dan dengan udara yang segar banget. Di paruh teras ini terdapat ruang sembahyang yang cukup ki akbar. Saya sempat mendekat ke ki ruang ibadah tersebut, melihat gimana mandu ibadah mereka. Banyak pun yang datang bikin melihat ke ruang ibadah ini dan berfoto-foto serta memoto orang yang sedang ibadah. Saya pula ngga mau sesak dekat-dekat juga karena ada orang yang sedang beribadah, nanti takutnya mereka merasa terganggu oleh pengunjung, cerek ngga enak. Tapi sepertinya mereka santai aja ibadah di bawah cekrekan’ hape pengunjung, hahaha. Berarti mereka beribadah dengan khusyuk. Dan mungkin pula yang ibadah tersebut adalah wisatawan yang beragama Tri Dharma, jadi mereka wisata ziarah, wisata dan beribadah. Kuil Cun Swee Temple ini adalah rumah ibadah bagi pemeluk agama Tri Darma, yakni Budha, Konghuchu dan juga Tao. Kuil ini di dibangun oleh Mr Lim Goh Tong. Dia adalah pemilik Grup Genting Highland, kaprikornus tak heran di internal area kuil ini terletak reca Mr Lim Goh Tong dengan matra besar dan berwarna keemasan. Konon, sebenarnya di Kuil Goa Chin Swee ini juga punya tempat ibadah dalam goa. Tapi saya ngga menghindari ke dalam sana, jadi saya tidak tau seperti apa bentuknya. Tapi nan pasti pemandangan di sini indah banget. Dengan bangunan yang dibangun di kemiringan bukit yang terjal, membukit keindahan kuil ini. Lebih-lebih takdirnya kabut tiba-tiba cak bertengger dan menutupi provinsi kuil, karuan dramatis banget. *maklum, saya penyuka kabut giri… 🙂 Saya sebenarnya cak hendak mendaki loh ke Menara Petir Pay Su Chen pagoda bersusun tersebut. Pasti pemandangan ke distrik kuil cakep banget. Tapi ngga pengen-pengen amat juga sih, jadi ketika adik dan sahabat saya ngga cak hendak, saya jadinya juga berat pinggul malas. Naik ke menara petir ini bayar. Saya pangling persisnya berapa. Bisa jadi 2 RM kalau ngga salah. Saya salut dengan lokasi kuil ini yang dibangun di tanah perbukitan dengan garis bentuk tanah yang sangat balik. Pembangunannya pasti menggunakan teknologi yang dahulu tinggi supaya bangunan kuat dan tahan lama meskipun berharta pada gisik-rubing giri nan curam. Ini aja udah keren ya, gimana cara kuil-kuil nan terdapat di Tibet ya, yang telah ada sejak kapan tau. Makara tolong ajak saya halan-halan ke Tibet duunnks, saya ngga akan nolak, ciyuuuus… 😛 Setelah selesai mengeksplore kuil Cun Swee Temple kami kembali ke terminal pemberhentian kereta gantung. Panjat eskalator kembali. Bikin masuk lagi ke privat setopan, gunakan lagi tiket yang begitu juga tiket keluar tadi. Jadi karcis naik ataupun jebluk Genting jangan sampai hilang ya. Karena kalau sampai hilang, harus membeli tiket yang baru lagi. Sayang duitnya.. 😛 Diambil dari setopan kereta gantung Chin Swee Temple Korior tunggang-tungging pengunjung dari halte berkiblat kuil Menara Petir Pay Su Chen, hehehe Ini adalah kali kedua saya mengunjungi Chin Swee Temple yang berada di kawasan Genting Highland Malaysia. Saya tak menolak begitu Resort World Genting mengundang saya dan beberapa rekan-rekan travel blogger lainnya untuk mengunjungi Genting Highland selama beberapa hari kedepan. Alasan saya sederhana saja, saya pengen mengunjungi dataran tinggi ini lagi setelah terakhir kali beberapa tahun yang lalu. Flashback dikit, saya pertama kali ke Genting Highland sekitar tahun 2013 yang lalu, itu pun hanya sebentar saja. Maksud saya disini benar-benar sebentar banget karena kami baru tiba di Genting Highland pukul 5 sore. Waktu itu, berlima dengan teman backpacker yang saya kenal disebuah forum backpacker berencana trip bareng ke tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand. Baca disini ceritanya Ao Nang Krabi, sisi lain keindahan Thailand Selatan Liburan ke pulau Langkawi Malaysia Kenapa baru sore kesana? Pasalnya kami baru berkumpul sekitar jam 3 sore di Kuala Lumpur. Karena lokasi tempat kami menginap dekat sekali dengan terminal bus Puduraya Sentral, jadilah kami langsung meluncur menuju Genting Highland menggunakan bus Resort World Bus seharga sudah termasuk tiket Skyway seharga RM6. Tiba di terminal bus Genting pukul 5 sore dan harus kembali dari atas pukul 7 malam. Dengan waktu yang singkat begitu, jelas kami tak sempat berkeliling di kawasan Genting Highland ini. Jadi kami hanya fokus mengunjungi Chin Swee Temple dan mencoba naik Skyway Genting. Maklum, masih ndeso gaes, belum pernah naik gondola. Wis, cukup cerita masa lalumu yang ga penting itu, bang! Kami pengen tahu tentang Chin Swee Temple ini. Chin Swee Temple Okay, Chin Swee Temple ini boleh dibilang spot yang wajib banget kamu kunjungi saat liburan ke Genting Highland. Selain sebagai tempat beribadah bagi umat Buddha, panorama dari atas kuil ini juga begitu memukau. Sejauh mata memandang kita bisa melihat hutan hujan mengelilingi Genting Highland dengan warna layer yang berbeda-beda sebagai latarnya. Udaranya pun begitu sejuk menyegarkan meski lebih sering hujan. Kali kedua ke kuil ini, saya baru tau kalau nama Chin Swee Temple ini diambil dari nama seorang pendeta bernama Chin Swee. Pendiri Genting Highland, Tan Sri Dato Lim Goh Tong, merupakan pemuja Pendeta Chin Swee. Setelah kawasan Genting Highland selesai dibangun, ia kemudian membangun kuil ini untuk menghormati leluhurnya yang berasal dari Fujian, China. Founder Statue of Genting Highland BTW, seluruh cerita pembangunan Genting Highland ini ternyata bisa dilihat juga di Visitor Gallery yang ada di SkyAvenue Mall. Tak banyak perbedaan yang saya lihat dalam kunjungan saya kedua kali ini. Di areal pengunjung dibagian atas, terdapat sebuah patung Buddha duduk bersila berukuran sangat besar. Sementara disisi kirinya, patung Dewi Kwan Im. Pengunjung masih dapat mengikuti perjalanan dari neraka menuju surga sebagai tradisi dan keyakinan China Kuno disana. Buddha Statue Ini pada ngapain bloher-bloher hits ngintipin orang berdoa Bedanya hanya sedikit lebih rapih dengan penambahan ekskalator untuk akses langsung dari parkiran. Tentu saja, pemandangan dari atas ini tetap memukau. Naik Awana Skyway ke Chin Swee Temple Setelah selesai makan siang di Motorino yang terletak di lantai satu SkyAvenue Mall, kami bergegas menuju stasiun Awana Skyway yang terletak dilantai paling atas mall. Awana Skyway ini menjadi salah satu alternatif transportasi dari terminal bus menuju puncak Genting Highland dan yang paling saya rekomendasikan. Awana Skyway Station di SkyAvenue Mall Harganya cukup murah yaitu RM8 saja untuk Gondola standard naik RM2 dari tahun 2013 lalu dan RM40 untuk Awana Skyway berlantai kaca Glass Floor. Selain itu, tentu saja kita bisa melihat panorama memukau dari atas sini. Kecuali kamu takut ketinggian dan pengennya naik bus menyusuri jalan berkelok-kelok memabukkan. Skyway di Genting Highland tahun 2013 yang lalu. Dulu, saat pertama kali menyambangi Chin Swee Temple, Skyway Cable Car belum tersedia, jadi kami menggunakan shuttle bus yang berangkat setiap satu jam sekali dari First World Hotel. Sekarang ini jadi lebih mudah, pengunjung yang ingin mengunjungi Chin Swee Temple bisa berhenti dulu di stasiun Chin Swee. Dari stasiun yang terlihat masih baru ini, disediakan jalan penghubung menggunakan ekskalator. Kamu-kamu dan saya yang jompo ga bakal kerepotan lagi deh naik turun. Coba lihat pemandangan dari atas Awana Skyway ini! Pemandangan dari atas Awana Skyway Genting Naik Awana Skyway menuju Chin Swee Temple Jadi, kapan kamu mau main ke Genting Highland Malaysia? Cara menuju Chin Swee Temple Shuttle bus dari First World Hotel menuju Chin Swee Caves Temple berangkat setiap satu jam sekali dengan durasi perjalanan sekitar 10 menit. Kamu bisa cek jadwal shuttle bus ke Chin Swee Temple disini. Kamu bisa memilih menaiki Awana Skyway cable car alias gondola seharga RM8. Saya lebih merekomendasikan Awana Skyway ini. Pemandangan dari atas ini sangat memukau Baca juga RedQ Headquarter, Markas Besar AirAsia Jika menyebut kata Genting Highland pasti yang terbayangkan di benak anda adalah hotel dengan ribuan kamar berwarna pelangi dilengkapi dengan Indoor dan Outdoor Themepark juga Casino di dalamnya atau dikenal dengan First World Hotel. Pergi ke Genting adalah keinginan Mom sejak dulu karena itu agar tidak membuatnya kecewa saya berusaha mencari objek wisata menarik sebelum pergi, mengingat Mom & Dad secara umur sudah tidak tertarik dengan yang namanya Theme Park . Saat browsing mengenai objek wisata di Genting saya menemukan informasi mengenai Chin Swee Kee Temple di official website malaysia tourism, namun mengherankan saat saya melakukan browsing di internet tidak banyak teman-teman backpacker dari Indonesia yang membahas mengenai Chin Swee Kee Temple di Genting Highland, begitu juga saat saya tanyakan teman-teman lainnya banyak yang tidak mengetahui keberadaan kuil ini. Pada akhirnya saya berhasil mendapatkan informasi dari bloger Singaporean 🙂 lalu melihat koleksi foto-foto mereka yang semakin memantapkan rencana saya untuk mengajak keluarga kesana. 20 Juli 2014, From KL to Genting display cable car di lower terminal yang tidak berjodoh kami naiki Berbeda dengan saat kami ke Melaka tiket KL-Genting tidak dapat dibeli sehari sebelum kepergian, harus dibeli pada hari H keberangkatan. Akhirnya pagi hari jam 7 saya ke KL sentral untuk membeli tiket bus terlebih dahulu sementara yang lain menunggu di hotel. Sama seperti di Indonesia ternyata disini pun mengenal jam karet D, walaupun kami diinformasikan loket buka jam 7 pagi namun kenyataan-nya pukul 8 kurang loket baru buka he..he..Perlu dicatat loket tempat membeli tiket bus ke Genting ada di basement begitu juga bus untuk ke Bandara. Sayangnya pada saat keberangkatan kami ini Skyway Cable Car tidak dapat digunakan karena sedang under construction, jadi setelah sampai di Lower Terminal akan disediakan bus gratis untuk ke puncak Genting Highland 😦 hiks… . Kami berangkat jam 11 siang tentunya lagi-lagi jam karet, sebenarnya kami memesan tiket untuk keberangkatan am ternyata pada hari tersebut tidak ada bus pada jam akhirnya kami diarahkan naik bus pukul oleh petugas, yang kurang menyenangkan adalah kami tidak diberikan informasi pada saat pembelian tiket kalau ternyata hari itu tidak ada keberangkatan pukul yang terjadi adalah nomor tempat duduk kami sudah diduduki oleh penumpang keberangkatan pukul jika kami tidak mengajukan protes pada penjual tiket kemungkinan kami akan ribut dengan penumpang pukul tersebut. First World Hotel tempat kami menginap Setelah semua urusan tempat duduk terselesaikan berangkatlah kami ke Genting, tidak terlalu lama perjalanan cukup lancar memakan waktu 50 menit saja untuk sampai lower terminal dan lanjut 40 menit untuk sampai ke First World Hotel. Sekedar info Bus ini tidak berhenti tepat di depan First World Hotel tetapi di depan Maxim Hotel kemudian dari basement Maxim hotel terdapat jalur yang terhubung ke terminal Cable Car dan First World Hotel, sayangnya hal ini baru kami ketahui saat kepulangan . Tiba di First World Hotel kami cukup tercengang dengan kondisi hotel yang luar biasa ramaiiii…..tidak mengherankan jika mengingat hotel ini memiliki ribuan kamar jelas tamunya pun akan sangat banyak sekali. Kami diarahkan untuk melakukan check in pada mesin otomatis dengan menggunakan passport. Jika anda mem-Booking hotel melalui website maka anda dapat langsung menge-scan passport lalu masukan nomor booking dan mendapatkan kunci namun jika anda mem-booking lewat Agoda atau jasa booking lainnya nomor booking anda harus didaftarkan terlebih dahulu oleh petugas baru passport dapat di scan. Sepertinya hal ini dilakukan untuk memudahkan receptionist karena jumlah tamunya yang luar biasa. First World Hotel, kunci, note dll Kesan saya saat mengunjungi First World Hotel tampak seperti ITC di bagian Lobby ada ruang tunggu ada restoran kemudian saat jalan menuju kamar hotel kami di Tower 2 melewati lorong yang disebelah kiri kanannya terdapat toko bakery, salon, minimarket, resto kecil dan toko penjual makanan lainnya. Kamar kami ada di lantai 3 dimana view-nya menghadap ke gedung Tower lainnya 😦 hiks … padahal berharap dapat view ke pemandangan pegunungan. Jika dibandingkan dengan Sentral Hotel di Kuala Lumpur kami lebih enjoy tinggal disana ketimbang disini D, di First World kamar kami lebih kecil kemudian minuman harus mengambil sendiri di dispenser yang tersedia di setiap lorong hotel, TV-nya tidak ada remote. Sepertinya memang hotel ini hanya ditempati tamu sebagai tempat istirahat sementara setelah bermain di Casino. Setelah beristirahat sebentar di kamar kami turun ke Lobby untuk makan siang lalu melanjutkan perjalanan ke Chin Swee Kee Temple. Dari First World Lobby tersedia free bus to Chin Swee Kee Temple namun belum ada 10 menit kami menunggu bus muncul 2 driver taxi yang menawarkan kami paket keliling genting seharga 75 MYR hanya untuk 1 taxi karena kami pergi dengan 7 orang jadi harus menggunakan 2 taxi. Sebenarnya sebagian besar dari kami tidak berminat mengambil jasa tour tersebut hanya saja Dad yang tidak sabaran menunggu bersikeras mau naik taxi akhirnya kami tawar serendah mungkin jadi 50 MYR / taxi. Orchid Garden & Cocoa Boutique inside cocoa boutique Perjalanan pertama Taxi driver mengantar kami ke Orchid garden yaitu perkebunan berbagai jenis anggrek yang cantik-cantik, sebenarnya tidak hanya di Malaysia saja di Indonesia pun dapat kita temukan perkebunan anggrek seperti ini. Hal yang di luar dugaan adalah Dad membeli bibit, pupuk, pot dan pohon Anggrek kecil yang tidak bisa saya bayangkan apakah saat membawa pulang ke indonesia nanti dapat lolos saat pengecheck-an di bandara nanti -_-; sepertinya Dad lupa kalau kita sedang berada di luar Indonesia saat ini. Padahal sudah 2x Dad digeledah di Singapore saat membawa lighter & pasta gigi pada handcary bag. Dari Orchid garden kami dibawa ke Toko penjual oleh-oleh salah satunya adalah Cocoa Boutiqe, di toko ini terdapat banyak sekali jenis coklat berbagai rasa, strawberry, mangga, jeruk, durian hampir semua rasa ada. Seperti biasa yang membuatku tertarik dalam hal membeli coklat adalah packagingnya. di toko ini juga di display berbagai coklat berbentuk karakter-karakter lucu, sebenarnya saat awal tiba di tempat ini kami tidak diijinkan memotret namun setelah kami menghabiskan total 400 lebih MYR membeli coklat si penjaga tidak menegur saat saya dengan cueknya mengambil hp dan memotret display coklat yang ada disana p jujur saja saat itu saya tidak tahu kalau dilarang memotret ha..ha.. Chin Swee Kee Temple 清水岩廟 Background Statue of Tan Sri Lim Goh Tong Setelah puas berbelanja oleh-oleh sebenarnya taxi driver mau mengantar kami ke strawberry field, namun kami menolak karena waktu sudah hampir jam 3 sore selain itu saya sudah sangat sering mengunjungi strawberry field yang ada di daerah pegunungan Indonesia rasanya tidak akan berbeda jauh penampakannya. Entrance Arch Perjalanan ke Chin Swee Kee ditempuh si taxi driver dengan ngebut ala fast to furious luar biasa mengerikan di jalan tanjakan yang berliku liku sampai membuat my younger sister paranoid dan teriak-teriak “slowly pleasee…” ditambah lagi dia bisa sambil menyetir dengan santainya menunjukan posisi kecelakaan bus di genting yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Awalnya saya kira taxi driver ngambek karena kami tidak mau diajak ke strawberry field hingga ia memberikan aksi nyetir horor tersebut…. ternyata ia sengaja menyetir dengan kecepatan tinggi karena kalau pelan mobilnya tidak kuat menanjak he..he..he.. untungnya jalanan di Genting adalah 2 arah yang masing-masing jalan terdiri dari 3 jalur tidak sempit seperti di puncak D. Sebenarnya dalam perjalanan kami menggunakan bus menuju First World Hotel kami sudah melewati temple tersebut tapi kami tetap perlu check in dulu dan menaruh koper di hotel agar tidak repot saat berdoa dan berjalan-jalan disana nanti. Sebentar saja kami sudah tiba di Temple yang sangat luas ini, melihat sebuat kuil yang dikelilingi pegunungan mengingatkan saya pada Thien Yen Fo Yuan di Taiwan check tulisan saya Taiwan Heart of Asia Arsitektur, warna merah dan emasnya sangat oriental menyerupai sebagian besar kuil yang pernah kulihat di Kaohsiung Taiwan. Menurut informasi Chin Swee Kee Temple yang berlokasi di Genting Highland Pahang Malaysia mulai dibuka tahun 1994 didirikan oleh Lim Goh Tong dengan dibiayai oleh banyak donatur yang tergabung dalam Genting Group. Sebelum berkeliling kami sekeluarga menyempatkan diri pai-pai di setiap ruang yang ada tidak lupa memberikan donasi untuk hio dan lilin. Chin Swee Kee memiliki 20 lebih spot yang menarik untuk kita telusuri, dibawah ini akan saya coba jelaskan secara singkat satu-persatu informasi lainnya juga bisa dilihat pada official website berikut 1. Entrance Arch Memasuki Area Chin Swee Kee Temple kita akan disambut oleh Entrance Arch, hampir setiap kuil yang Taoist, Konfucius, Budhist maupun I Kuan Tao memiliki gerbang masuk dengan papan bertuliskan nama kuil sebelum memasuki area, di Chin Swee ini gerbang masuk dan keluar berbeda dimana untuk masuk area kuil tidak boleh melalui gerbang keluar karena dipercaya akan membawa bad luck. 2. Cable Car Station Saat kami datang tahun 2014 ini dekat parkiran mobil sedang dalam pembuatan stasiun cable car, mungkin beberapa tahun lagi stasiun ini akan rampung dan turis dapat mengunjungi temple langsung dari lower terminal. Nine Storey Pagoda 3. Pagoda Tidak jauh dari area parkir kita dapat menemukan nine-storey pagoda dihiasi oleh berbagai rupang Buddha, didalam pagoda pengunjung dapat berdoa dan berdana untuk mempersembahkan lilin untuk mendapatkan pemberkatan dari Buddha. Nine Colour Dragon Wall 4. Nine Colour Dragon Wall Dinding berukir 9 Naga dimana setiap naga memiliki karakteristik dan warna yang berbeda-beda, Naga berwarna emas dalam tradisi china kuno dianggap sebagai pembawa keberuntungan. 5. Sky Terrace Setelah naik satu tingkat dari area parkir anda akan menemukan gerbang menuju Sky Terrace sebuah area lapang yang sangat luas yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan, taichi maupun pertunjukan-pertunjukan religi lainnya. 6. Buddha Temple Sebuah bangunan yang didalamnya terdapat rupang Sakyamuni Buddha, dewi Kuan Im dan lao Tzu, pengunjung dapat berdana dan berdoa dengan mempersembahkan Dupa disini. Sky Terrace 7. Statue of Tan Sri Lim Goh Tong Tan Sri Lim Goh Tong adalah founder yang memprakarsai didirikannya Chin Swee Kee Temple, sebagai wujud penghormatan dari Genting Group kepada Tan Sri Lim atas jasa kontribusi dan kepemimpinannya selama mendirikan temple. Dibagian belakang statue tersebut terdapat dinding berukiran tulisan yang menceritakan peranan Tan Sri Lim dalam segala hal selama masa pembangunan dan pengembangan kuil. 8. Waterfall Dinding yang dialiri dengan air terjun buatan dimana pada sebelah kiri dan kanan-nya dijaga oleh dua statue Kirin. 9. Eight Immortal/ Fairies Statue 8 immortal yang sedang duduk sambil bermain catur atau yang kita kenal dengan sebutan 8 dewa terletak di Sky Terrace, sayang sekali kami tidak bisa mendapatkan fotonya dari angle yang baik karena saat kesana banyak pengunjung lain yang sedang duduk-duduk di area tersebut dengan belanjaannya yang bertumpuk-tumpuk 😦 10. Chin Swee Wishing Board Sebuah Gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk duduk-duduk dan beristirahat berlokasi di Sky Terrace 18 Immortal statue 11. 18 Immortal 18 Statue Arahat masing-masing menggambarkan karakter dan personaliti yang berbeda-beda. 12. Laughing Buddha Buddha Maitreya Sebuah ruang dengan rupang Buddha Maitreya buddha masa depan yang telah diramalkan oleh Sakyamuni Buddha, pengunjung dapat berdoa dan mempersembahkan dupa disini. 14. Buddha Statue Sebuah rupang Sakyamuni Buddha raksasa, menurut fengshui semakin tinggi rupang Buddha diletakan semakin baik karena keagungannya dapat terlihat dari segala penjuru. Menurut saya bukan hanya rupang Buddha saja tetapi semua rupang Nabi Suci akan semakin baik diletakan di tempat tinggi contohnya seperti statue Jesus di Rio De janiro, Brazil. Guan Yin Statue Buddha Statue 15. Guan Yin Statue Sebuah rupang Dewi Kwan Im simbol welas asih dalam ukuran yang sangat besar dalam posisi berdiri. 16. Boddhisattva Ksitigarbha Ruang Boddhisattva Ksitigarbha ini termasuk bagian dari Chamber of Hell, Boddhisattva Ksitigarbha semasa hidupnya sebagai seorang Bhikkhu dapat mendengar suara rintihan dan penderitaan pendosa yang dihukum di neraka, beliau terkenal dengan ikrarnya yang menyatakan ingin membantu makhluk-makluk agar dapat terbebas dari hukuman di neraka sampai neraka kosong. Karena itu umat percaya setelah parinibana beliau menolak untuk ke surga dan rela berdiam di neraka kemudian dengan kekuatan cinta kasihnya melintasi dan memberikan pencerahan pada arwah-arwah di neraka agar setelah reinkarnansi dapat melakukan perbuatan baik sehingga dapat setelah meninggal dapat menuju nirvana. 17. 10 Hell Chamber Setelah melewati ruang Boddhisattva Ksitigarbha kita akan memasuki Chamber of Hell, pada lokasi ini terdapat statue yang terbagi menjadi 10 ruangan yang menceritakan step by step pengadilan di neraka dilengkapi dengan illustrasi hukuman-hukuman bagi para pendosa di berbagai tingkatan neraka looks scarry D. Diharapkan dengan melihat ini manusia sadar akan hukum sebab akibat memiliki perasaan malu & takut hiri & otapa berbuat dosa semasa hidupnya. 18. Holly Water Kolam dengan air suci Fairies Bridge 19. Fairies Bridge Setelah melihat kisah mengerikan tentang pengadilan neraka selanjutnya kita akan menuju area surga dimana para dewa & dewi bersemayam. Jika manusia yang berbuat jahat akan masuk neraka maka manusia yang berbuat baik akan menuju surga, manusia yang memiliki pahala berlimpah akan memiliki kedudukan sebagai dewa maupun dewi di surga. Di area ini kita dapat melihat contoh patung 7 dewi/peri yang mengawal kereta Ibu Peri dalam perjalanan. 20. God of Luck Statue God of Luck dalam mitologi china dikenal dengan Fu Lu Sou, yaitu dewa Rejeki, Kesejahteraan dan Umur Panjang. Journey To The West 21. Journey to the west Siapa yang tidak tau karakter Sun Go Kong / Sun Wu Kong / Monkey King, kisah perjalanan ke barat yang dilakukan seorang bhikku dari kerajaan Tang yaitu Shan Zhang Tong Sam Cong dalam mengambil kitab suci dikawal oleh 3 muridnya yang berwujud siluman yaitu siluman kera Sun Wu Kong , siluman babi Chu Wu Neng dan monster sungai pasir Sha Wu Cing. Kisah religi ini sangat dikenal anak-anak karena karakter heroiknya Sun Wu Kong yang berjasa melindungi gurunya dari iblis jahat selama perjalanan ke barat. Penulis terinspirasi dari kisah nyata seorang Bhikkhu yang melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci, namun beliau menambahkan 3 tokoh fiksi sebagai murid-nya, ada yang mengatakan 3 murid tersebut Wu Kong, Wu Neng dan Wu Cing sebenarnya adalah penggambaran dari sifat-sifat dasar manusia dalam hal ini adalah sifat yang juga dimiliki Bhikhu San Zhang yaitu sifat pembangkang, pemberontak, nakal & susah diatur dicitrakan sebagai Wu Kong; sifat mata keranjang / birahi dicitrakan sebagaiWu Neng, Sifat Lugu & Polos dicitrakan sebagai Wu Cing. Pada akhir cerita Bhikkhu San Zhang berhasil mengendalikan sifat-sifat tersebut muridnya dan menuju pencerahan. 22. Goh Tong Hall & Vegetarian Resto Di ruangan ini selain terdapat resto vegetarian juga terdapat toko-toko yang menjual pernak-pernik taoist atau buddhist. 23. 24 Fillial Stories Ukiran disepanjang dinding menuju main temple bercerita tentang 24 kisah bakti dari china klasik. Salah satunya bercerita tentang seorang anak yang selalu mendekap selimut orang tuanya agar hangat sebelum jam tidur sehingga orang tuanya tidak kedinginan. 24. Tortoise Pond 25. Dragon Mineral Water Disini pengunjung dapat melemparkan koin dan berdoa sambil make a wish 26. Four General God Temple Kuil 4 dewa penjaga pintu surga, sayang sekali saat kunjungan kami tidak dapat menemukan kuil ini 😦 tidak tahu lokasinya ada di sebelah mana Fu Lu Sou Buddha Temple Dragon Mineral Water 24 Fillial Stories Eight Deities Fairies Dari kunjungan saya kesekian kalinya ke Malaysia, Chin Swee Kee adalah tempat terfavourite saya sampai saat ini. Suasana tenangnya, keindahannya, kebersihannya, fasilitas dan lokasinya dikonsepkan dengan sangat sempurna . Oh iya walaupun kuil tapi tempat ini terbuka untuk umum tidak hanya untuk golongan agama tertentu, namun disarankan pengunjung tetap sopan dan menjaga kebersihan mengingat sebagian ruang disini digunakan sebagai tempat ibadah.

cara ke kuil chin swee genting